Selasa, Mei 12, 2009

Ketika pemimpin negara kita seoarng pendidik






Andaikan ada calon Presiden yang backgroundnya pendidikan, yang murni berangkat dari seorang pendidik, aku akan dukung 100 % bahkan lebih dari itu…..kita sudah terlalu lama dipimpin oleh kalau bukan militer oleh pebisnis, melihat calon-calon Presiden sekarang di dominasi oleh kedua itu, SBY, Prabowo dan juga Wiranto, yang meski hanya cawapres, semuanya berangkat dari militer, Yusuf Kalla, Budiono, dua-duanya ahli ekonomi, Yusuf Kalla yang berangkat dari seorang saudagar, Budiono yang sekarang menjabat direktur BI, bukan hanya di kita, di beberapa Negara pemimpinnya didominasi oleh para pebisnis, terakhir Prsiden terpilih Panama Ricardo Martielli, dia seorang pebisnis yang memiliki supermarket ternama di Panama, Thaksin, Perdana Menteri yang lengser dari Thailand, dia adalaah pebisnis yang juga pernah memiliki club sepak bola Manchester City di English Premier League, tidak ketinggalan Perdana mentri Itali Silvio Berluscini yang juga pemilik saham club sepak bola A.C Milan.

Tapi masalahnya apakah di Indonesia ada sosok pendidik yang bisa dicalonkan untuk menjadi presiden atau wapres, kita punya Mentri pendidikan yang sekarang yaitu Bambang Sudibyo, yang tidak pernah henti-hentinya mengiklankan pendidikan sekolah dasar gratis di beberapa televise, yang saya juga gat au apakah memamng bener gratis atau ngga atau hanya kampanye di saat pemilihan presiden, gat au tapi yang pasti ada sosok pendidik, kedua ada sosok yang paling aku suka dan aku kagumi, yaitu Prof. DR Arief Rahman, dia bener2 sosok pendidik yang tidak setuju kalau para pendidik atau para guru menjadi matrealistis yang hanya mengajar karena gaji, kata dia itu gurui yang tidak ikhlas, sempat saya mendengar pendapat beliau beliau di salah satu TV swasta, dia bilang “jadilah guru yang ikhlas dalam mengajar” meskipun saya kurang setuju dengan pendapatnya karena di zaman sekarang yang serba matrealistis ini kita masih mengajar bukan karena uang atau penghasilan, tapi lagi-lagi saya salut dengan concern dia dalam pendidikan yang buat saya cocok kalau diusung menjadi capres atau cawapres.

Kenapa saya ngoto ingin sekali seorang pendidik yang duduk di exekutif tertinggi negeri ini, ya semoga saja dia akan lebih memperhatikan pendidikan dari pada yang lain, setidaknya 20 % anggaran untuk pendidikan bisa terealisir, atau setidaknya kita punya pemimpin yang bisa mendidik rakyatnya dengan cara ketika guru mendidik anak didiknya, tentunya tidak akan dibodohi, begitupun juga bagaimana tidak miris melihat anggaran daerah-daerah yang menghabiskan dananya bukan untuk pendidikan tapi untuk membyara pemain asing yang dibina di club-club sepak bola, bayangkan saja contohnya pemerintah kota Bandung harus membayar pemain-pemain asingnya seperti Christian Gonzales, Hilton moreira dan yang lain dan itu bukan harga yang murah, satu orang bisa dibayar 1.2 miliyar per musim, padahal banyak guru honorer bahkan guru PNS sekalipun yang sudah ditanggung oleh Negara masih berjibaku dengan kondisi ekonomi keluarga yang makin lama kebutuhan makin tinggi dan harga makin tidak bisa kebendung, dari sinilah mungkin kalau pemimpin kita dari seorang pendidik, yah pendidikan dulu yang di prioritaskan atau setidaknya pendidikan bukan suatu barang mewah yang untuk kuliah saja harus membayar uang mahal atau masuk ke sekolah menengah tidak harus berjuta-juta.

Tapi harapan hanyalah harapan, keinginan hanya keinginan, saya juga ga tau kapan ini bisa terjadi, kapan waktunya politisi ataupun partai politik meilirik para pendidik untuk dijual ke public, tapi semoga suatu saat semua harapan saya ini terwujud meskipun tidak tau kapan waktunya ga ada yang tau.

Tidak ada komentar: