Senin, Mei 24, 2010

Cerita-cerita di balik ibadah haji; thowaf, sa’I, dan jumroh








Cerita ini kupersembahkan untuk anak muridku

Thowaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali, dan dilaksankan ketika umroh maupun haji di baitullah atau di depan ka’bah yang terletak di mekkah al-mukaroomah Arab Saudi, pelaksanaan mengelilingi ka’bah ini bukan yang pertama kali dilakukan ketika ibada haji saja tetapi dulunya nabi Adam sebelum diturunkan ke bumi selalu mengelilingi Arasy sebagai perintah dari Allah, kemudian kakeknya nabi Muhammad pernah mengeliling ka’bah sebanyak 7 kali dalam rangka mengucap syukur karena kebahagiaan yang tak terhingga kepada tuhannya atas kelahiran cucunya Muhammad yang kelak dikemudian hari menjadi nabi akhir zaman, itulah sedikit cerita dibalik thowaf

Kedua jumroh, jumroh adalah melemperkan batu krikil ketika ibadah haji, konon dulunya Nabi Ibrohim saat itu berminpi diperintahkan untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail, oleh Allah di gurun pasir, tapi nabi Ibrohim tidak mempercayainya, sampai akhirnya beliau bermimpi sapai 3 kali berturut-turut, itu menandakan bahwa perintah itu benar adanya dari Allah Tuhannya, kemudian dia sampaikan mimpi tersebut, meskipun dengan berat hati, kepada anaknya, dan apa yang terjadi malah anaknya Ismail menyanggupinya “kalau memang itu perintah Allah laksanakan saja yah” itulah kata-katanya. Kemudian mereka berdua pergi ke gurun pasir dengan perlengkapan untuk menyembelih. sampai akhirnya tiba di tempat, mereka mempersiapkan semuanya dan ketika mau menyemblih Ismail nabi Ibrohim sedang mnegucapkan takbir datanglah syetan untuk mengganggu nabi Ibrohim supaya menggagalkan perintah Allah itu, Syetan berkata “masa kamu tega sih sembelih anak kesayanganmu sendiri, padahal sudah susah-susah memiliki anak, eh malah sudah ada mau disembelih”, setelah mendengar itu nabi Ibrohim tahu kalau itu bisikan syetan, kemudian Nabi Ibrohim mengambil batu krikil dengan maksud melempar syetan supaya pergi jauh-jauh dan tidak mengganggunya, tidak cukup satu kali Syetan mengganggu nabi Ibrohim, sampai 3 kali dia mengganggunya dan 3 kali pula nabi Melemparinya dengan batu krikil, dan akhirnya syetanpun pergi.
Nah dari situlah awal mula cerita dibalkik jumroh yang sampai sekarang dilakukan sebagai symbol melempari syetan supaya pergi jauh-jauh dari kita

Yang terakhir Sa’I, sa’I adalah kegiatan berlari-lari kecil atau jogging dari bukit shofa ke marwa sebanyak 7 kali, awal mulanya cerita ini dimulai dari kisah nabi Ibrohim yang sudah berdoa beberapa kali untuk meiliki anak dari istrinys siti Sarah tapi tidak memiliki juga sampai usia mereka tua, tetep saja belum meiliki keturunan sampai akhirya siti Sarah memiliki ide untuk memcarikan istri untuk nabi Ibrohim supaya memiliki anak, singkat kata, Siti Sarah bertemu Siti Hajar kemudian menyuruh nabi Ibrohim untuk menikahinya, dan benar setelah beberapa bulan menikah Siti Hajar mengandung, sampai pada akhrinya siap-siap melahirkan. Ketika mau melahirkan Allah memerintahkan nabi Irohim untuk membawa siti Hajar dan kandungannya ke sebuah gurun pasir untuk diasingkan (tidak tau kenapa tapi yang pasti setiap Allah memerintah pasti ada hikmah dibalik perintah tersebut), kemudian diasingkanlah siti Hajar di sebuah gurun pasir yang pasti kalian tahu panasnya bukan main, dan disitu terdapat satu pohon kurma, disitulah siti Hajar istirahat dan sekaligus sebagai tempat persalinannya, sebelum nabi Ibrohim meninggalkan tempat tersebut, beliau bilang sama isstrinya “kelak kalau anak ini lahir berilah nama Ismail” setelah itu nabi Ibrohim pulang ke rumahnya dan meninggalkan siti Hajar dan bayi yang masih berada di kandungan, singkat kata, tiballah hari kelahiran itu, Ismail lahir tepat di bawah pohon kurma kemudia layaknya bayi baru lahir dia lapar, secara tiba-tiba jatuhlah satu buah kurma yang kemudian diemutnya, tapi Ismail merasa kehausan sampai nangis sekeras-kerasnya, Siti Hajar bingung karena disana tidak ada air kemudian siti Hajar mencari air tersebut dengan berlari-lari kecil dari mulai bukit Sofa sampai bukit Marwa, tapi apa yang terjadi? Setelah 7 putaran siti Hajar tidak mendapatkan juga air sampai akhirnya siti Hajar melihat kakinya nabi Ismail bergerak-gerak ke tanah dan aneh sungguh aneh keluarlah air yang jernih bersih tidak jauh dari kakinya yang kemudian disebut air zam-zam.
Untuk mengingat kejadian tersebut, dilaksankanlah sa’I untuk mengenang perjuangan siti Hajar dan nabi Ismail

Itulah sekelumit ceita di balik aktivitas haji yang sampai sekarang masih dilaksankan, kalau masih ada yang kurang saya mohon maaf, sekiranya pembaca sekalian boleh menambahkan.
terimakasih

1 komentar:

She is Sheila mengatakan...

mr jahat ngepost foto wktu 4-5 masih jadul kita2 jelek lg heheh... btw mr follow aku dong di blog :)